Site icon Poros Garut

Minyak Goreng Langka, Pemerintah Akan Segera Suplai dengan Harga Murah

Nia Gania Karyana (PG/Dok)

Pewarta: Rifki

POROSGARUT.ID – Kelangkaan minyak goreng dan minyak curah saat ini menjadi salah satu keresahan di masyarakat Kabupaten Garut. Hal ini menjadi perhatian pemerintah khususnya di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kabupaten Garut.

Kepala Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana menyampaikan, berdasarkan hasil koordinasi dan rapat kerja dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia, diinformasikan bahwa mulai besok (Selasa (22/2/2022)) Kemendag akan menyuplai minyak curah dengan harga Rp11.500,

Berkaitan dengan hal tersebut, Gania menyatakan, pihaknya akan melakukan beberapa langkah terlebih dahulu, salah satunya melakukan pendataan pedagang di pasar-pasar Kabupaten Garut, agar tidak terjadi kekacauan. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemasok atau supplier minyak curah di Kabupaten Garut, agar supplier minyak curah sebelumnya tidak terganggu.

“Kemudian perlu kami sampaikan bahwa sebetulnya supplier minyak curah itu sudah memberikan arti penting bagi pelaku usaha, walaupun mereka menjual dengan harga mahal dengan risiko yang memang juga berat,” ucapnya, Senin (21/2/2022).

Ia berharap, langkah-langkah yang telah diinstrukskan melalui Kemendag RI bisa segera dilaksanakan, mengingat persediaan minyak curah maupun minyak goreng yang masih langka.

“Karena kalau langkahnya terlalu banyak inipun akan menyebabkan kondisi yang chaos di pasar,” ucapnya.

Terkait persediaan minyak goreng, Gania mengatakan, bahawa Kemendag RI melalui APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) telah menginstruksikan untuk mempercepat pendistribusian minyak goreng dari supplier-supplier besar melalui swalayan sampai ke tingkat kecamatan.

Ia juga memaklumi sebagai hal yang wajar bila saat ini masih terjadi antrean pembeli minyak goreng di setiap swalayan, dikarenakan pemasokan minyak goreng di setiap swalayan dilakukan secara bergilir.

“Kalau hari ini masih terjadi peningkatan antrian yang panjang itu sangat wajar sekali karena memang tidak setiap saat kondisi minyak goreng itu ada di setiap swalayan, bergilir gitu ya, jadi kalau ada hampir 275 pasar swalayan yang ada di Kabupaten Garut sampai ke Cisewu, itu belum tentu di Cisewu hari ini ada,” tandasnya.

Editor: Angga

Exit mobile version