Pewarta: Tia
POROSGARUT.ID – Di tengah pandemi covid-19, sebuah kumpulan usaha yang terdiri dari kaum hawa, yakni Koperasi Mitra Amanah di Desa Mekarmukti Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut bertahan dan bergerak mengembangkan usahanya berupa simpan pinjam.
Camat Cilawu, Anas Aulia Malik, menyampaikan apresiasinya hingga Koperasi Wanita Mitra Amanah yang telah berdiri sejak 2015 ini berkembang pesat.
“Alhamdulillah ini perlu diapresiasi untuk Koperasi Mitra Amanah ini sudah bisa melebarkan peserta anggotanya, kemudian jumlah modalnya itu semakin bertambah,” kata Camat Cilawu, saat menghadiri (RAT) Tahun Buku 2021, di Sekretariat Koperasi Mitra Amanah, di Kampung Mularajeun, RT 03/ RW 03, Desa Mekarmukt, Kamis (24/2/2022).
Tak hanya Koperasi Wanita Mitra Amanah Desa Mekarmukti, Anas berharap desa-desa lain khususnya di Kecamatan Cilawu bisa memiliki koperasi yang dapat menjadi sebuah forum kerja sama serta forum silaturahmi antar warga seperti Koperasi Wanita Mitra Amanah.
“Harapan kami adalah bagaimana ini bisa diikuti oleh desa-desa lain, mereka juga buat koperasi seperti ini, sehingga yang pokok adalah silaturahmi di antara warga yang begitu hebat mereka saling memahami, saling mengetahui bekerja sama dan sama sama kerja,” ucapnya.
Ditempat yang sama Sub Koordinator Badan Hukum dan Perizinan Diskop UKM Garut, selaku Pengawas Koperasi, Euis Sri Susilawati berharap, ke depannya koperasi ini dapat meningkatkan kinerjanya menjadi lebih baik lagi. Selain itu, diharapkan koperasi ini dapat menyediakan kebutuhan para anggotanya, salah satunya seperti sembako.
“Ini untuk kemudahan anggota-anggota nya yang seperti kalau sekarang tidak ada yang kesusahan lagi nyari-nyari sembako seperti halnya minyak goreng seperti sekarang mudah-mudahan koperasi ini bisa menyediakan kayak Waserda (Warung serba ada),” katanya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Wanita Mitra Amanah, Ipah Atikah, memaparkan, selain program simpan pinjam, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pertanian di bidang lahan pekarangan, dengan membuat beberapa olahan pangan yang berbahan lokal seperti keripik singkong, keripik pisang, jetrek, dan jahe instan.
“Nah itu mungkin kami masih kurang dalam baik pengemasan rasa ataupun apa pemasaran itu kami berharap kepada pihak terkait untuk membina kami supaya kami lebih maju bukan hanya di bidang simpan pinjam tapi di bidang pemasaran hasil olah anggota kami,” tandasnya.
Editor: Angga