Site icon Poros Garut

Ratusan Warga Serbu Operasi Pasar Minyak Goreng di Pasar Tradisional Cibatu

Antrian warga di pasar Cibatu untuk membeli minyak goreng. (PG/Ai)

Pewarta: Ai K

POROSGARUT.ID – Ratusan warga rela antri demi mendapatkan minyak goreng Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah yaitu Rp.14 ribu/liter dalam operasi pasar minyak goreng di pasar tradisional Cibatu, Selasa (15/03/2022).

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Barat bersama pengurus pasar tradisional Cibatu menggelar operasi pasar minyak goreng dalam rangka satu harga minyak goreng.

Sekretaris APPSI Jawa Barat, Yudhi Setia didampingi pengurus APPSI pasar Cibatu, H.Dekur menyebutkan operasi pasar minyak goreng di pasar tradisional Cibatu adalah launching pertama operasi pasar minyak goreng di pasar tradisional di Kabupaten Garut.

“Hari ini pemerintah bekerja sama dengan ID Food mendistribusikan minyak goreng di pasar tradisional dalam rangka menyamakan harga minyak goreng₩
” ucapnya.

Yudhi menyebutkan operasi pasar minyak goreng di pasar tradisional Cibatu adalah launching yang pertama di Kabupaten Garut dan akan dilakukan secara bertahap di seluruh pasar tradisional di Kabupaten Garut.

” Kita akan lakukan secara bertahap di seluruh pasar tradisional di Kabupaten Garut,” jelas Yudhi Setia.

Disebutkan dia, APPSI Jawa Barat sudah mengajukan 7 ribu ton kebutuhan minyak goreng curah dan kemasan untuk alokasi di seluruh pasar tradisional Kabupaten Garut.

“Hari ini kita mendapatkan alokasi 300 karton (1800) pcs minyak goreng untuk seluruh Kabupaten Garut,” sambungnya.

Yudi meminta pemerintah berlaku adil dalam pendistribusian minyak goreng yang selama ini hanya dinikmati oleh retail dan pasar modern.

“Pemerintah selalu menyebut bahwa suplai minyak goreng sudah sesuai kebutuhan padahal faktanya masih langka,” Ujar Yudhi

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan, tuturnya tidak memiliki data analisa yang akurat mengenai Domestik Market Obligasi (DMO) karena ekspor ke luar negeri yang disebut hanya 20 persen ternyata mencapai 30 persen sehingga membuat kapasitas minyak goreng di dalam negeri menjadi goyang.

“Kita minta pemerintah pusat memperlakukan adil antara pasar modern dan pasar rakyat, selama ini yang bisa menikmati minyak goreng sesuai HET hanya Mall dan pasar modern padahal pasar tradisional juga sangat membutuhkan karena bukan hanya dinikmati oleh para pedagang namun juga oleh masyarakat luas untuk itu APPSI meminta pemerintah pusat juga memperhatikan pasar-pasar tradisional,” Jelasnya.

Sementara dalam operasi yang digelar di depan Kantor APPSI Cibatu tersebut setiap warga yang ikut antri mendapatkan jatah satu pcs minyak goreng kemasan 2 liter dengan harga Rp.28 ribu.

Meski ada antrian panjang namun tidak mengakibatkan kerumunan karena yang sudah mendapatkan jatah minyak goreng langsung pulang sehingga operasi pasar pun berjalan tertib dan lancar.

Editor: Angga

Exit mobile version