Pewarta: Rifki
POROSGARUT.ID – Siapapun Ketua Umum atau Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kedepan harus memiliki visi, konsep dan komitmen yang kuat terkait kemajuan cabang olah raga.
Ungkap Windan Jatnika, SE, SH
Koordinator SIAGA 8 melalui rilis yang diterima Redaksi porosgarut.id, Selasa (1/3/2022).
Menurut Windan, visi konsep dan komitmen semata untuk memfasilitasi berkembangnya atlet cabang olahraga, bukan kepentingan lain, apalagi hanya menjadikan KONI sarana politik dalam pengertian luas.
“Oleh sebab itu, diusahakan Kepengurusan KONI kedepan harus memiliki latar belakang Atlet atau setidaknya yang sudah menjadi bagian Pembinaan Cabang Olahraga (Kepengurusan).” Terangnya.
Pengurus KONI kedepan juga harus berani mengajukan dan memperjuangkan sarana olahraga yang sedang dan sudah dibangun Pemda Garut untuk dikelola KONI.
Dengan hak pengelolaan sarana olah raga ini, minimal KONI sudah membantu Cabang Olahraga (Cabor) memiliki sarana olahraga sendiri sebagai salah satu sarana yang diperlukan Cabor atau atlet untuk bertumbuh kembang.
“Misalnya KONI memperjuangkan Lapang Jayaraga untuk dikelola Persigar atau PSSI melalui Hak Pengelolaan, atau Lapang Kerkhof untuk Cabor Atletik, Basket, Bola Voli, Panjang Dinding, dan lain-lain,” tambahnya.
Demikian juga, dengan keberadaan SOR Ciateul, KONI Garut harus mendorong segera difungsikan kepada PEMDA Garut, termasuk berani mengajukan hak pengelolaan.
Tanpa itu, maka Musda KONI Garut hanya menjadikan KONI sarang berkumpulnya politisi untuk tujuan tertentu dengan mengabaikan tujuan dibentuknya KONI.
KONI kedepan harus banyak mendorong dan menciptakan kompetisi pada setiap Cabor agar terseleksi atlet yang potensial untuk berkompetisi lebih lanjut tingkat provinsi dan nasional.
“Salam Olahraga, Mens sana in corpore sano,” tutupnya
Editor: Angga