Pewarta: Yogi
POROSGARUT.ID – Tahun ini Pemkab Garut akan melakukan pengaspalan atau hotmix plastik sepanjang 23 kilometer, yang akan dimulai pada bulan Ramadan.
“Alhamdulillah ada beberapa yang sudah kita gelar, rencana dalam bulan puasa ini ada 4 titik yang kita gelar dari 6 titik, jadi nanti yang 2 titik lagi mungkin nanti setelah lebaran,” kata Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Garut, Luna Aviantrini saat meninjau pengaspalan di area Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis malam (31/3/2022).
Ia menuturkan, ada 4 titik yang akan dilakukan pengaspalan di Bulan Ramadan salah satunya yaitu di sekitar jalan area Gedung Pendopo ke Jalan Bank yang saat ini sudah dilakukan pengaspalan.
“Jadi ini yang di perkotaan, kemudian yang dari Tarogong ke Samarang, kemudian juga yang di daerah Pembangunan, Karangpawitan – Wanaraja, nah ini jadi insya Allah kita gelar pada bulan Ramadan ini,” lanjutnya.
Helmi memaparkan, berdasarkan hasil peninjauannya aspal plastik terlihat lebih padat dan lebih rapat dibandingkan aspal biasa.
“Ya jadi nanti silahkan tanya ke Pak Direktur Candra Asri dengan ditambahkan 10 persen plastik ini akan menambah kekuatan 40 persen,” katanya.
Menurut Helmi, pengaspalan plastik ini merupakan sebuah solusi pemerintah dengan bantuan dari PT. Candra Asri dalam mengatasi penumpukan sampah plastik khususnya sampah plastik kresek dengan melakukan daur ulang sampah yang dicampur dengan aspal plastik.
“Kalau plastik kaya yang botol itu kan bisa dijual, kalau yang ini (plastik kresek) susah kan nggak da yang nampung yang dari kresek itu, nah justru aspal yang aspal ini adalah bahan bakunya adalah terutama nya kresek,” ujar Helmi.
Helmi menyampaikan, adanya campuran hotmix dengan sampah plastik ini akan membantu jalannya TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle ) agar berjalan dengan baik, karena sampah plastik yang diolah akan dimanfaatkan menjadi campuran aspal.
“Ya tadi kita harus mengumpulkan dari TPS-TPS, kemudian (dari) bank sampah, pengolahan-pengolahan, pemisahan-pemisahan sampah, ini ya disamping juga bisa dari TPA walaupun kan kalo TPA sekarang biaya nya lebih mahal dan lebih sulit karena kan sudah bercampur dengan dengan berbagai sampah yang lain,” tandasnya.
Seperti dituturkan, perwakilan dari PT. Chandra Asri, Nicko Setyabudi, saat pemaparan ekspose penggunaan aspal plastik secara vuirtual, di Gedung Command Center Diskominfo, Jalan Kabupaten, Kecamatan Garut, Kota, Kabupaten Garut, Kamis (17/2/2022) lalu, bahwa pemanfaatan sampah plastik sebagai campuran aspal ini sebenarnya diinisiasi pertama kali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia pada tahun 2017 lalu, yang risetnya sudah dimulai sejak tahun 2014.
Hasil dari uji coba dan riset yang dilakukan oleh Kementerian PUPR ini, lanjut Nicko, menunjukkan ada peningkatan kualitas aspal dengan adanya pencampuran sampah plastik khususnya sampah kantong belanja sebanyak 5 sampai 6 persen dalam campuran aspal.
“Chandra Asri pun melihat ini merupakan sebuah langkah yang cukup baik, untuk mengurangi sampah-sampah yang khususnya memiliki nilai rendah, sehingga bisa meningkatkan koleksi dan juga meningkatkan alur industri
daur ulang yang sebenarnya sudah ada di Indonesia seperti itu, makannya Chandra Asri mulai melakukan uji coba pada (tahun) 2018 yang lalu, dan Alhamdulillah hingga saat ini kualitas aspalnya pun masih sangat baik,” tutur Nicko.
Nicko memaparkan, untuk komposisi 4 sampai 6 persen sampah plastik kresek yang digunakan dalam aspal plastik, itu bisa memanfaatkan sebanyak kurang lebih 1,6 ton sampah plastik atau untuk 1 kilometer jalan aspal plastik, terlebih, ada beberapa bonus dari penggunaan aspal plastik ini, mulai dari peningkatan kualitas, sampai ke bonus di bidang ekonomi.
“Tentunya ada bonus kualitas di sini yang paling utama adalah peningkatan stabilitas marshall hingga 40 persen, dan ada juga peningkatan ketahanan yang lainnya, dan tentunya ini ada bonus ekonomi juga, sehingga bisa meningkatkan industri daur ulang dan juga pemulung, sehingga pada akhirnya nilai sampah plastik kresek ini bisa lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,” imbuhnya.
Editor: Angga