Gebyar Cegah Stunting di Wilayah Kecamatan Cibatu

oleh -99 Dilihat
Tim Nakes, Sekmat Cibatu, unsur aparatur desa , Ketua TP PKK, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan para Kader Desa Mekarsari Kec. Cibatu. (PG/Agus)
banner 728x90

Pewarta: Agus A

POROSGARUT.ID – Gerakan bersama cegah stunting balita usia nol sampai 59 bulan dilaksanakan di kabupaten Garut.

Pencegahan bersama cegah stunting tersebut dilaksanakan disetiap Posyandu ditiap-tiap RW yang ada di desa.

Salah satu kegiatan itu di pos yandu Plamboyan RW 02 Kp. Panyingkiran desa Keresek kecamatan Cibatu dengan sasaran balita sebayak 12 balita, Selasa (7/6/2022)

Sementara kepala desa Keresek Didi Akhdiat sasaran balita usia nol hingga 59 bulan sebanyak 101 balita yang ada di wilayahnya tersebar di 11 Posyandu.

“Gebyar pencegahan stunting dilakukan pemeriksaan balita yakni diukur tinggi atau panjang badan dan ditimbang berat badan,” ucap Didi.

Terpisah Kepala Desa Mekarsari Ahmad Sadli mengatakan diwilayahnya sasaran stunting sebanyak 716 balita tersebar di 10 Posyandu.

“Dari 10 Posyandu yang ada di wilayah Desa Mekarsari, hari ini kami baru melaksanakan di 3 Posyandu,” terang Ahmad, Rabu (8/6/2022).

Camat Cibatu Sardiman Tanjung didampingi Kades Mekarsari Ahmad Sadli mengontrol kegiatan pencarian stunting di pos yandu Kp Cilimus Hideung. (PG/Agus)

Menurutnya, jadwal di Desa Mekarsari mulai 6 sampai 17 Juni 2022, tim bersama dari unsur Ketua Pokjanal Kecamatan, Tenaga Kesehatan UPT Puskesmas Cibatu, Bidan Desa, Ketua TP PKK Desa, Kasi Kesra, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan para kader di wilayah masing-masing pos yandu.

Ketua tim percepatan penanggulangan stunting tingkat kecamatan, Sadirman Tanjung Camat Kecamatan Cibatu mengatakan bahwa sasaran stunting balita diwilayahnya ada 11 Desa yang terdiri 138 Posyandu dan sasaran Balita kegiatan BPS (Bulan Pencarian Stunting) selama bulan Juni 2022.

“Jumlah balita usia nol hingga 59 bulan sebanyak 5988 balita,” terang Camat Cibatu melalui pesan whatsAppnya, Rabu (8/6/2022)

Pihaknya menegaskan adapun nanti kriteria balita untuk mengetahui dan pemetaan adanya pelambatan tumbuh kembang anak usia 0-23 bulan dan 23-59 bulan.

“Bulan ini kita harapkan dukungan komponen warga giat ini terlaksana dengan lancar dan partisipasi seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.

Editor: Angga

Banner 350x450

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *