Pewarta: Yan
POROSGARUT.ID – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut bekerja sama dengan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) melakukan Gelar Pangan Murah (GPM), di Halaman Kantor DKP Kabupaten Garut, Selasa (5/3/2024). Kegiatan ini dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Garut.
Dalam sambutannya, Barnas Sadjidin, mengatakan, guna mewujudkan kesejahteraan diperlukan langkah-langkah konkret, apalagi di masa saat ini ketika harga bahan pokok yang mulai mengalami kenaikan harga. Oleh karenanya, dirinya mengapresiasi GPM ini sebagai sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
“Kita juga mengharapkan bahwa Gudang Bulog ataupun pasokan beras, cadangan beras, itu bisa dikatakan aman sampai dengan berakhirnya bulan Ramadan,” ujar Barnas.
Barnas mengingatkan pentingnya laporan berkala, sehingga apabila ditemukan kelangkaan-kelangkaan bisa diambil langkah cepat terhadap barang-barang yang langka tersebut, sehingga masyarakat kebutuhan pokoknya bisa terpenuhi.
Di masa seperti saat ini, imbuh Barnas, peran masyarakat juga sangat penting dan harus memahami dengan situasi yang sedang terjadi, sehingga masyarakat tidak melakukan panic buying hingga melakukan pembelian bahan pokok secara berlebihan.
“Sehingga yang harusnya cukup menjadi tidak cukup, ini akan menimbulkan gejolak-gejolak lain di mana harga meningkat tentu akan mengganggu stabilitas keamanan,” ucapnya.
Barnas juga mengungkapkan, GPM ini tidak hanya berbicara tentang harga pangan yang terjangkau semata, tetapi kegiatan ini juga merupakan langkah strategis bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah dengan mengembangkan segala potensi pertanian.
“Kita harus mengedukasi masyarakat di kecamatan atau kelurahan untuk juga bisa bagaimana mereka hidup, bagaimana mereka bisa memelihara dirinya sendiri sehingga kebutuhan-kebutuhan bisa dipenuhi,” ungkap Barnas.
Sementara itu, Kepala DKP Kabupaten Garut, Yani Yuliani, menuturkan, adanya GPM ini merupakan upaya untuk mempermudah masyarakat mengakses pangan dengan harga yang terjangkau, karenanya dalam kegiatan ini, DKP Kabupaten Garut menyiapkan berbagai komoditi pangan dengan tarif di bawah harga pasar. Yani menyebutkan, beras SPHP yang dibanderol Rp10.900/kg, beras premium Rp14.000/kg, telur Rp28.000/kg, minyak goreng Rp14.500/liter, dan lain sebagainya.
Guna memenuhi kebutuhan GPM ini, lanjut Yani, pihak Perum Bulog menyuplai beras sebanyak 5 ton, minyak goreng merek Minyak Kita sebanyak 180 liter, hingga minyak merek Minusa sebanyak 360 liter. Sementara itu, beras premium yang disuplai dari Gapoktan dan distributor pelaku usaha pangan disiapkan 1 ton beras.
“Kalau sekarang itu subsidinya 2 ribu ya, tapi kita manfaatkan untuk subdisi ini sehingga bisa membantulah (meringankan beban masyarakat), kita berharap ke depan subsidinya bisa lebih besar ya, sehingga masyarakat juga lebih banyak yang bisa mengakses,” tutur Yuli.
Ia juga menerangkan, dalam GPM ini pihaknya menerapkan sistem kupon khususnya untuk pembelian komoditi seperti beras premium, minyak goreng, hingga telur, di mana komoditi tersebut telah mendapatkan subsidi. Alasan penerapan kupon ini dilakukan sebagai upaya pemerataan penerima manfaat dari GPM ini
Meski demikian, kata Yani, komoditi lain seperti beras SPHP hingga sayuran itu tidak diterapkan sistem kupon.
“Kupon yang paling utama kita untuk memudahkan mengakses berasnya itu, banyak tadi yang tidak menggunakan kupon juga kita layani selama stoknya masih ada, karena kita pisah ini yang pake kupon,” katanya.
Ia berharap ke depan harga bahan pokok kembali stabil, sehingga adanya kegiatan ini, outputnya yaitu masyarakat bisa mengakses dengan mudah dan terjangkau, serta bisa meningkatkan pendapatan pelaku usaha pangan.
Rencananya di minggu ketiga bulan Ramadan agenda yang sama akan dilakukan dengan tempat berbeda.
“Kita sudah menyiapkan kegiatan untuk gelar pangannya sampai bulan Desember,” tandasnya.
Editor: Angga